A. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
- Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
- Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
- Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
- Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
- Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
B. Arti Penting Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya
C. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
- Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
- Memberikan pengalaman langsung, Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
- Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
- Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
- Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
- Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
D. Penerapan dalam Pembelajaran
Berdasarkan karkteristik di atas, salah satu langkah pembelajaran yang efisien dilakukan agar pembelajaran menyenangkan yaitu penulis mempraktikan karakteristik Fleksibel di kelas rendah yaitu kelas 2. Karakteristik fleksibel pada pembelajaran Tematik bersifat luwes, dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar menulis puisi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Menitik beratkan pada pelajaran Bahasa Indonesia dan PKn. Alam yang indah, lingkungan yang bersih adalah tanggung jawab kita semua dalam menjaga dan merawatnya.
Penerapan karakteristik ini dilakukan pada pembelajaran menulis puisi tentang alam sekolahku. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa sangat sederhana, diawali dengan penerangan tema dari guru, setelah siswa paham mereka ke luar kelas mengamati lingkungan alam di sekitar sekolah, berikutnya mereka menuangkan apa yang mereka pikirkan, lihat, rasakan, dan dengarkan menjadi kata-kata yang dirangkai dalam kalimat-kalimat sederhana sehingga menjadi bait-bait puisi.
Media alam sekitar merupakan salah satu media yang dapat menghadirkan rasa senang dalam pembelajaran menulis puisi. Alam sekitar menyuguhkan berbagai jenis warna, udara, flora, dan fauna. Ketika berada di alam sekitar, siswa dapat melihat, mendengar, atau merasakan segala sesuatunya secara langsung. Siswa dapat melihat pemandangan hutan yang terhampar indah, pepohonan yang bergoyang tertiup angin. Siswa dapat mendengar kicauan burung pada ranting-ranting pohon yang rindang, gemericik air kali yang mengalir bening, ataupun mendengar bunyi ranting pepohonan yang beradu karena tertiup angin. Siswa dapat merasakan semilir angin sepoi-sepoi ataupun merasakan hangatnya matahari. Suasana tersebut, diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam menumbuhkan dan mengembangkan imajinasi-imajinasi kreatif siswa untuk dapat menuliskan pikiran dan perasaannya dalam bentuk puisi.
Berada di luar kelas di alam terbuka merupakan suatu pembelajaran yang menyenagkan bagi siswa. Lingkungan sekolah di SD Cendana sangat mendukung untuk kegiatan ini. SD Cendana yang terletak di komplek PT. Chevron Indonesia terkenal dengan alamnya yang rindang dan asri. Sejuk dan nyaman jauh dari keramaian. Mereka begitu bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang menyenangkan akan memperoleh hasil yang memuaskan. Terbukti dengan bagus-bagusnya puisi yang ditulis siswa tersebut.
Contoh puisi tentang alam :
Pemandangan
Tasya
Memandang alam dari atas bukit
Sejauh pandang kulepaskan
Sungai tampak berliku
Sawah luas terbentang
Bagai permadani di kaki langit
Gunung menjulang
Berpayung awan
Oh .. Indah pemandangan
Selain mempraktikan karakteristik di atas, masih banyak karakteristik yang lainnya yang bisa dipraktikan dalam pembelajaran tematik. Diantaranya penerapan bermain sambil belajar. Permainan dalam sebuah pembelajaran memang sangat menyenangkan bagi siswa. Siswa merasa senang karena usia kelas 2 masih menyukai banyak permainan. Selain permainan dalam pembelajaran guru juga bisa memberikan lagu yang sudah digubah untuk menghafal sila-sila Pancasila beserta sikap yang sesuai dengan sila-sila tersebut. Lagu yang digubah adalah lagu yang sudah dikenal siswa, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan menyanyikan lagu. Lagu dinyanyikan dengan menggunakan gerakan-gerakan tertentu sehingga siswa sangat senang. Ada yang menyanyi dengan lantang dan ada yang bernyanyi dengan riang. Siswa menirukan gerak-gerakan dari alam dan kegiatan sehari-hari juga merupakan pembelajaran tematik yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
E. Penutup
Demikianlah sedikit pengalaman pembelajaran yang saya terapkan dengan mengabungkan karakteristik pembelajaran berpusat pada siswa yang melakukan langsung kegiatan menulis puisi di alam terbuka. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang pembelajaran tematik yang menyenangkan dan bermakna.
Tulisan ini masih banyak kekurangannya, mohon saran yang membangun dari pembaca.
F. Sumber
Artikel Pembelajaran Tematik, oleh : Akhmad Sudrajad
Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Puskur Balitbang
Penulis : Emi Hidayati, S.Pd.
Guru Tematik Kelas 2 SD Cendana Rumbai